Selasa, 12 Januari 2010

Dibalik Kemarahan

Suatu hari Rasulullah SAW bertamu ke rumah Abu Bakar Shidiq. Ketika sedang
bercengkerama dengan Rasulullah, tiba- tiba datang seorang Arab badui
menemui Abu Bakar dan langsung mencela Abu Bakar. Makian, kata- kata kotor
keluar keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar tidak menghiraukannya.
Ia melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah. Melihat hal ini Rasulullah
tersenyum.

Kemudian orang Arab badui itu kembali memaki Abu Bakar. Kali ini makian dan
hinaannya lebih kasar. Namun, dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya,
Abu Bakar tetap membiarkan orang tersebut. Rasulullah kembali memberikan
senyum.

Semakin marahlah orang Arab badui ini. Untuk ketiga kalinya ia mencerca Abu
Bakar dengan makian yang lebih menyakitkan. Kali ini selaku manusia biasa
yang memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya.
Dibalasnya makian orang Arab badui itu dengan makian pula. Terjadilah perang
mulut. Seketika itu Rasulullah beranjak dari tempat duduknya. Ia
meninggalkan Abu Bakar tanpa mengucapkan salam.

Melihat hal ini, selaku tuan rumah Abu Bakar tersadar dan menjadi bingung.
Dikejarnya Rasulullah yang sudah sampai halaman rumah. Kemudian Abu Bakar
berkata, ”Wahai Rasulullah, janganlah Anda biarkan aku dalam kebingungan
yang sangat. Jika aku berbuat kesalahan, jelaskan kesalahanku!”

Rasulullah menjawab, ”Sewaktu ada seorang Arab badui datang lalu mencelamu,
dan engkau tidak menanggapinya, aku tersenyum karena banyak Malaikat di
sekelilingmu yang akan membelamu di hadapan Allah. Begitu pun, yang kedua
kali ketika ia mencelamu dan engkau tetap membiarkannya, maka para Malaikat
semakin bertambah banyak jumlahnya. Oleh sebab itu, aku tersenyum. Namun,
ketika kali yang ketiga ia mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau
membalasnya, maka seluruh Malaikat pergi meninggalkanmu. Hadirlah Iblis di
sisimu. Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengannya, dan aku tidak
memberikan salam kepadanya.”

Demikian Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk bersabar menahan amarah,
dengan tidak membalas keburukan dengan hal-hal yang buruk pula. Allah
berfirman, ”Hai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan [kepada
Allah] dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar.”

Kamis, 07 Januari 2010

Queen - Too Much Love Will Kill You lyrics

I'm just the pieces of the man I used to be
Too many bitter tears are raining down on me
I'm far away from home
And I've been facing this alone
For much too long
I feel like no-one ever told the truth to me
About growing up and what a struggle it would be
In my tangled state of mind
I've been looking back to find
Where I went wrong
Too much love will kill you
If you can't make up your mind
Torn between the lover
And the love you leave behind
You're headed for disaster
'cos you never read the signs
Too much love will kill you
Every time
I'm just the shadow of the man I used to be
And it seems like there's no way out of this for me
I used to bring you sunshine
Now all I ever do is bring you down
How would it be if you were standing in my shoes
Can't you see that it's impossible to choose
No there's no making sense of it
Every way I go I'm bound to lose
Too much love will kill you
Just as sure as none at all
It'll drain the power that's in you
Make you plead and scream and crawl
And the pain will make you crazy
You're the victim of your crime
Too much love will kill you
Every time
Too much love will kill you
It'll make your life a lie
Yes, too much love will kill you
And you won't understand why
You'd give your life, you'd sell your soul
But here it comes again
Too much love will kill you
In the end...
In the end.